Usulan agar Pemilu Ditunda Adalah Kegagalan Partai Politik

02 Maret 2022 16:40

GenPI.co - Peneliti Komite Independen Sadar Pemilu (KISP), Wildhan Khalyubi tidak habis pikir wacana penundaan pemilu kembali digaungkan ke publik.

Wildhan mengatakan, usulan penundaan pemilu dengan dalih perekonomian Indonesia belum stabil akibat pandemi tak masuk akal.

Menurut dia, usulan ini justru memperlihatkan merosotnya esensi demokrasi dan amanat konstitusi.

BACA JUGA:  Soal Penundaan Pemilu 2024, Ini Kata Arman Salam

"Hal ini secara fundamental menunjukkan kegagalan partai politik dalam menghidupkan nilai paling utama yang sepatutnya dijunjung tinggi, yakni fairness dalam proses elektoral," kata Wildhan kepada GenPI.co, Rabu (2/3).

Wildhan menambahkan, Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu telah menyatakan bahwa usulan penundaan pemilu merupakan preseden buruk demokrasi. Pasalnya, alasan-alasan penundaan terlalu dipaksakan.

BACA JUGA:  Jelang Pemilu 2024, Langkah NasDem Dibilang Unik dan Menarik

Wildhan menyebut data dari BPS menunjukkan perekonomian Indonesia triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 7,07 persen dan berpotensi naik pada 2022.

"Dengan demikian, hal ini tidak relevan jika Pemilu 2024 ditunda karena alasan stabilitas ekonomi," katanya.

BACA JUGA:  Sorot Wacana Penundaan Pemilu, Pengamat Singgung Pemindahan IKN

Wildhan juga mencontohkan Pilkada Serentak 2020 yang telah terselenggara di 270 daerah dapat dijalankan dengan baik.

Menurut dia, peserta dan pemilih mampu menerapkan protokol kesehatan dengan tertib sehingga tidak ditemukan kluster pilkada seperti yang dikhawatirkan sebelum pelaksanaan.

"Di tingkat partisipasi, Pilkada Serentak 2020 mencapai angka 76,09 persen atau naik 7,03 persen dibandingkan pelaksanaan pilkada sebelumnya," katanya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co