GenPI.co - Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie blak-blakan menyoroti keputusan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam upaya penguatan Alat utama sistem senjata (Alutsista) Indonesia.
Seperti diketahui, sebelumnya Indonesia memborong 42 pesawat tempur Dassault Rafale dan 2 kapal selam Scorpene buatan Perancis.
“Saya kira ini ide baik untuk pertahanan tanah air,” ujar Jerry Massie kepada GenPI.co, Kamis (16/2).
Pasalnya, menurut Jerry Massie, langkah yang diambil Prabowo Subianto akan membawa TNI menjadi lebih garang dan disegani oleh negara lain.
“Dengan memborong 42 pesawat tempur, maka kekuatan militer kita menjadi sangat ditakuti. Terutama di Asia Tenggara, Indonesia akan sangat ditakuti,” ungkap Jerry Massie.
Namun, dirinya tetap mengingatkan agar TNI tidak lengah walaupun sudah memiliki banyak pesawat tempur kuat.
“Yang utama jangan sampai ketika sudah punya banyak pesawat tempur, tapi kita lemah ketika negara lain menginvasi Indonesia,” jelasnya.
Di sisi lain, Ketua Badan Pengurus Centra Initiative Al Araf justru mengkhawatirkan hal lain terkait pembelian alutsista ini.
Menurutnya, pembelian alat tempur harus dibarengi dengan proses yang transparan dan akuntabel agar tidak dihantui dengan isu markup dan korupsi.
Sebab, menurutnya, penguatan TNI tidak boleh menjadi cela masuk bagi pihak ketiga (broker) yang bermain mengambil keuntungan saat Indonesia hendak memperbaiki alutsista.
“Pembelian pesawat tempur ini haruslah semata untuk memperkuat kekuatan TNI dan bukan proyek untuk memperkaya diri,” tutur Al Araf.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News