GenPI.co - Duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dapat memenuhi suasana hati publik (public mood) yang menghendaki perubahan.
Anies dan AHY diyakini dapat membangun kekuatan politik yang berbeda coraknya dari lingkar kekuasaan pendukung pemerintahan saat ini.
Lembaga riset politik IndoStrategic belum lama ini meneliti kekuatan politik yang muncul dari sentimen/suasana hati masyarakat (public mood).
Pengamat Politik Universitas Paramadina, A Khoirul Umam menyampaikan hipotesis IndoStrategic adalah sentimen publik pada Pemilu 2024 menghendaki adanya perubahan.
"Tumbuh ketidakpuasan masyarakat terhadap beberapa kebijakan, di antaranya terkait pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja, UU KPK, pembentukan BRIN, dan sejumlah proyek infrastruktur yang membebani keuangan negara," ujarnya di Jakarta, Minggu (6/2/2022).
Namun, peluang bergabungnya Anies dan AHY pada Pilpres 2024 dapat terhambat jika ada penolakan dari kelompok penguasa.
“Penguasa yang tidak senang dengan bertemunya duet Anies dan AHY bisa saja akan menggunakan segala cara untuk menghambat bersatunya dua tokoh itu. Tetapi perlu diingat, kekuatan public mood bisa mengubah segalanya,” jelasnya.
Contohnya, kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla pada Pilpres 2004, kemudian Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 merupakan bukti public mood dapat jadi kekuatan politik yang patut diperhitungkan. (antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News