GenPI.co - Pengamat politik Zaki Mubarak merespons hadirnya kelompok yang menamakan dirinya Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi.
Kelompok itu menginginkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berduet di Pilpres 2024.
Sekber Prabowo-Jokowi mendorong dua tokoh nasional itu dengan harapan dapat melanjutkam pembangunan Indonesia.
Merespons hal itu, Zaki Mubarak menyebutkan, partai politik dan masyarakat tidak menyambut positif wacana Prabowo-Jokowi.
"Sehingga masyarakat dan kepartaian masih sehat dalam berdemokrasi," jelas Zaki Mubarak kepada GenPI.co, Minggu (16/1).
Menurutnya, tujuan Sekber ingin menjadikan Jokowi diibaratkan seperti Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
"Jadi, dua penguasa otoriter yang ingin terus berkuasa dengan cara membolak-balik kekuasaannya," ungkapnya.
Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu menduga manuver seperti itu akan bermunculan.
"Esensinya sama, ingin demokrasi dibuat melenceng," tegas Zaki Mubarak.
Dia menjelaskan peran aktif seluruh masyarakat dan sipil menentang wacana tersebut.
"Karena ini sangat penting dalam rangka membuat demokrasi tetap sehat," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News