GenPI.co - Penahanan Ferdinand Hutahaean direspons Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo. Ada pesan penting yang disampaikan.
Menurut Benny, sebaiknya pengguna media sosial bijak dalam menggunakannya.
“Penting dalam media sosial tidak lagi bicara masalah SARA,” ucap Benny kepada GenPI.co, Rabu (12/1).
Benny mengatakan dalam era digital sebaiknya diisi dengan konten positif, bukan yang bersifat mengujar kebenciab.
“Bagaimana era digital ruang publik diisi dengan konten yang positif bagi kemajuan bangsa dengan mengedankan nilai Pancasila yakni nilai persaudaran, kebersamaan, dan kegotong royongan,” beber Benny.
Selain itu nilai-nilai positif dalam konten media sossial dapat menciotakan perdamaian.
“Nilai Pancasila menggerakkan nilai persaudaraan anak bangsa,” ucapnya.
Sementara itu, terkait penahanan Ferdinand, Benny mengatakan, pihaknya mengikuti prosedur hukum yang berlaku.
“Kita ikut saja proses hukum yang berlaku kita percayakan profesionalitas polisi dengan mengedakan rasa keadilan dan hati nurani,” katanya.
Seperti yang diketahui, Bareskrim Polri menahan Ferdinand Hutahaean terkait kasus cuitan Allahmu ternyata lemah.
Bareskrim menahan Ferdinand Hutahaean di Rumah Tahanan Mabes Polri untuk 20 hari ke depan.
Penahanan dilakukan dengan alasan penyidik khawatir Ferdinand melarikan diri.
Alasan kedua, khawatir mengulangi perbuatannya dan ketiga menghilangkan barang bukti. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News