GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung membeberkan alasannya memperjuangkan ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold 0 persen.
Ia mengatakan bahwa hal itu didasari oleh optimisme untuk membangun bangsa agar menjadi lebih baik.
"Itu pentingnya kita lanjutkan perjuangan ini dengan cara yang masih konstitusional yaitu mengaktifkan publik supaya ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan meminta presidential threshold," ujar Rocky Gerung dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Gelora Tv, Rabu (29/12).
Menurutnya, presidential threshold 0 persen lebih demokratis ketimbang 20 persen.
Walaupun upaya untuk meniadakan presidential threshold acap kali digagalkan, namun Rocky tetap percaya akan ada secercah harapan.
"Memang ini berkali-kali gagal tapi yang gagal itu hanya legal standingnya. Akan tetapi, demokrasi tidak bisa dibatalkan hanya karena peristiwa legal itu," kata Rocky.
Lebih lanjut, Rocky menyoroti salah satu lembaga survei yang menurutnya menyajikan data yag tidak valid.
Terkait hal itu, Rocky mengaku pesimistis dengan kondisi demokrasi di Indonesia ke depannya.
Pasalnya, ia melihat banyak hal yang tidak beres terjadi di tanah air.
"Kita sebetulnya ingin megucapkan selamat tinggal pada harapan. Sebaiknya, kita bersiap aja untuk menerima hal yang paling buruk," tandas Rocky Gerung. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News