GenPI.co - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah memberi tanggapan terkait pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD soal pembubaran FPI.
Seperti diketahui, Mahfud MD mengatakan bahwa masyarakat lebih senang setelah FPI dibubarkan.
Dirinya juga mengeklaim iklim politik lebih stabil tanpa organisasi yang dipimpin Habib Rizieq Shihab tersebut.
"Perlu ada jajak pendapat untuk menyimpulkan masyarakat senang atas ketiadaan FPI. Kalau hanya opini maka itu klaim pribadi Mahfud," ujar Dedi kelada GenPI.co, Senin (27/12).
Menurutnya, kualitas demokrasi dapat dilihat dari banyak aspek, salah satunya soal keleluasaan hak publik dalam kehidupan sehari-hari.
"Terlebih lagi soal berkumpul dan menyatakan pendapat, untuk itu merespons FPI dengan pembubaran jelas bukan pilihan baik bagi demokrasi," katanya.
Menurut dia, ada pemikiran otoritarianistik jika pejabat negara membanggakan pembubaran FPI dan berdalih menyenangkan publik.
"Karena seharusnya, negara hadir untuk semua warga negara," tuturnya.
Di sisi lain, Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti tidak melihat dasar dan argumen bagi pengakuan Mahfud MD.
"Pejabat negara sebagainya tidak membuat pernyataan negara berdasarkan subjektivitas sendiri," ucapnya.
Menurut Ray, pernyataan Mahfud MD tidak lantas membenarkan cara pemerintah dalam membubarkan FPI yang tidak melalui proses hukum.
"Pembubaran FPI sepihak oleh pemerintah terhadap ormas merupakan tindakan ademokratis," tandasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News