GenPI.co - Pengamat Politik Sidratahta Mukhtar mengatakan, dalam pemasangan baliho sebaiknya sesuai dengan aturan. Hal ini menyusul dengan pemasangan baliho Ketua DPR RI Puan Maharani di daerah bencana Semeru.
“Sebab, menyangkut etika pejabat negara,” kata Sidratahta kepada GenPI.co, Kamis (23/12).
Dia mengatakan, pemasangan baliho seperti yang dilakukan sukarelawan Puan Maharani di kawasan daerah bencana Semeru ialah kurang tepat.
“Jadi, kalau asal pasang spanduk seperti itu, menunjukkan masih lemahnya etika politik dan sensitivitas politik elit kita,” ungkapnya.
Dosen Fisipol UKI itu mengatakan pemasangan baliho tersebut merupakan bukti pelanggaran hukum.
“Pelanggaran hukum kita masih tinggi,” ucapnya.
Dia menyebutkan pemasangan baliho tersebut masih terjadi di banyak tempat.
“Jadi spanduk itu satu simbolisasi kepatuhan dan ini ialah budaya,” katanya.
Hal inilah yang menyebabkan banyak tokoh politik yang memanfaatkan celah budaya tersebut.
“Jadi akhirnya orang politik manfaatkan celah budaya kepatuhan warga pada tokoh atau pemimpin,” katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News