Pengamat Kritik Pernyataan Puan Maharani, Ada yang Aneh

19 Desember 2021 17:10

GenPI.co - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menyoroti pernyataan ketua DPR Puan Maharani yang mengklaim bahwa revisi UU sudah final dan tidak akan dibahas lagi.

Menurut Jamiluddin, pernyataan Puan mencerminkan sosok yang tidak aspiratif.

"Pernyataan Puan itu dengan sendirinya telah menutup peluang untuk merevisi UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Minggu (19/12).

BACA JUGA:  Waduh, Lokasi Ibu Kota Negara Diterjang Banjir

Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu mengatakan bahwa berbagai elemen masyarakat sedang mewacanakan presidential threshold (PT) 20 persen yang diatur dalam UU tersebut.

Celakanya, lanjut Jamiluddin, Puan justru meminta masyarakat untuk menghormati kesepakatan DPR RI tersebut.

BACA JUGA:  Gawat, Kabar Buruk dari Wisma Atlet, Mohon Doanya

"Di sini jelas Puan seolah-olah tidak memahami dari mana asalnya serta apa tugas dan fungsi DPR RI," lanjutnya.

Oleh karena itu, Puan seharusnya sudah mengerti bahwa tugas DPR RI menyerap aspirasi rakyat terkait PT 20 persen.

BACA JUGA:  Mendadak, Gibran Rakabuming Minta Maaf

Namun, Puan tidak melakukan hal tersebut dan justru menampik wacana di masyarakat, khususnya terkait PT.

"Di sini Puan terkesan sudah mengabaikan tugas dan fungsi yang seharusnya dilakukan DPR RI," tegasnya.

Jamiluddin menilai semua itu diabaikan begitu saja oleh Puan, yang sangat tidak aspiratif.

"Puan Maharani terlihat sekali tidak aspiratif dan sangat tidak pantas datang dari seorang Ketua DPR RI," jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Annissa Nur Jannah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co