GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS blak-blakan mengatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi harus lepas dari segala tekanan untuk melakukan reshuffle di kabinetnya.
Pasalnya, Presiden Jokowi tampaknya sedang dilema untuk melaksanakan reshuffle terhadap para pembantunya.
"Tekanan partai politik koalisi pendukung pemerintahan sepertinya sedang menekan Jokowi untuk melakukan reshuffle terhadap pembantunya," kata Fernando kepada GenPI.co, Senin (13/12).
Fernando mengatakan, ada partai politik yang menginginkan posisi kementerian tertentu dan ada juga yang menginginkan agar menteri yang bukan dari parpol dikeluarkan dari kabinet.
Oleh karena itu, Jokowi diduga sedang melakukan kalkulasi terhadap keputusan yang akan diambil.
"Apakah tetap melakukan reshuffle atau tidak, karena menteri yang diminta oleh beberapa partai politik dicopot masih sangat dibutuhkan oleh Jokowi dalam kabinetnya," katanya.
Fernando mengatakan, apabila nantinya menteri yang tidak berasal dari partai politik didepak dari istana, maka berarti Jokowi telah takluk pada tekanan parpol.
"Saya berharap Jokowi mampu melepaskan diri dari tekanan partai politik," katanya.
Lebih lanjut, Fernandos mengatakan bahwa reshuffle kabinet seharusnya dilakukan berdasarkan kinerja, bukan karena latar belakang partai tertentu.
Meski demikian, dirinya meyakini Jokowi mampu melepaskan diri dari tekanan partai politik dan akan menunjukkan bahwa kepemimpinannya kuat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News