GenPI.co - Eks politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tidak mungkin bergandengan maju pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Menurutnya, Anies dan Gibran tidak mungkin melakukan pendekatan khusus, tak terkecuali setelah adanya deklarasi nasional Rumah Besar Relawan Anies Baswedan di Solo, Jawa Tengah.
"Dalam hal ini tentunya relawan Anies Baswedan sadar, bahwa Gibran tidak bisa dijadikan teman atau sahabat dalam satu perjuangan politik," ujar Ferdinand kepada GenPI.co, Minggu (12/12/2021).
Pria berdarah Batak tersebut memberikan alasan karena aliran politik Anies Baswedan dengan Gibran sangat berbeda.
Gibran dinilai memiliki gaya berpolitik yang Indonesia sekali dan menjunjung tinggi NKRI dalam setiap tindakannya.
Untuk Anies Bawedan justru sangat dekat dengan kaum radikal.
"Bisa dilihat, pada 2017 Anies Baswedan bisa memenangkan Pilkada DKI Jakarta dengan adanya dukungan kaum radikal. Maka, Anies dan Gibran memiliki aliran yang jauh berbeda," katanya.
Pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) menegaskan Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming Raka tidak mungkin dalam satu perahu politik.
Mengingat, tujuannya saja sudah jauh berbeda terhadap Indonesia.
"Saya jelas melihat, bahwa dengan adanya deklarasi relawan Anies ini bukan berarti adanya pendekatan antara Anies dan Gibran," ungkap dia.
Ferdinand menambahkan deklarasi relawan Anies ini hanya dimanfaatkan untuk berusaha tampil eksis di lahan orang lain.
"Sayangnya, deklarasi ini tidak akan direspon oleh orang Solo. Kasihan sebenarnya Anies Baswedan menjadi bahan candaan politik," tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News