Putu Dedi Kelola TPS3R Nangun Resik Bali Demi Lingkungan Sehat

06 Desember 2021 22:40

GenPI.co - Sampah merupakan permasalahan yang ada di setiap daerah, begitu juga di Bali.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK pada tahun 2020, timbulan sampah di Bali mencapai 662.835,79 ton per tahun.

Tingginya volume timbulan sampah di Kab Klungkung menyebabkan over kapasitas di TPA Sente sehingga terpaksa harus ditutup pada tahun 2017.

BACA JUGA:  Pengelolaan Sampah Sudah Harus Berbasis Digital

Selain baunya yang menyengat, sampah juga dapat menyebabkan terjadinya bencana banjir, seperti yang terjadi di Desa Gunaksa dan Desa Paksebali tahun 2017 silam.

Adanya timbulan sampah dapat menutup saluran drainase sehingga menimbulkan genangan air.

BACA JUGA:  Begini Cara Mengurangi Sampah Ala Elektrolux

Genangan tersebut menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk sehingga mengakibatkan masalah demam berdarah sebanyak 235 kasus di Desa Paksebali tahun 2017.

Berangkat dari berbagai masalah tersebut, Pemerintah Desa Paksebali membuat TPS3R untuk mengelola sampah di desanya.

Putu Dedy dan anggota KSM Nangun Resik tergerak untuk berperan aktif dalam mengatasi masalah lingkungan tersebut.

Putu Dedy sebagai local hero bersama dengan anggota KSM Nangun Resik didampingi oleh Pemerintah Desa Paksebali dan PT Indonesia Power Bali Power Power Generation Unit (PGU) memiliki beberapa program untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut.

Program tersebut yaitu mengolah sampah menjadi kompos dan pellet.

"Sampah organik dan anorganik dapat dimanfaatkan sebagai pellet, selain kompos dari sampah organiknya," kata Putu Dedy dikutip GenPI.co, Senin (6/12)

Di tahun 2020, Pemerintah Desa Paksebali dan PT Indonesia Power Bali PGU berkolaborasi untuk memperluas lokasi pengelolaan sampah, mengembangkan sistem bank sampah di Paksebali, dan mendorong penggunaan pellet untuk UMKM Kopi Subali.

Selain sampah organik dan anorganik, limbah cair minyak jelantah sebesar 207,2 liter per hari juga menjadi masalah serius di Desa Paskebali.

Maka pada tahun 2021, KSM Nangun Resik, Pemerintah Desa Paksebali, PT Indonesia Power Bali PGU bersama Yayasan Lengis Hijau Bali melakukan inovasi mengolah limbah minyak jelantah menjadi bahan bakar alternatif yang bermanfaat sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan.

Program mengolah limbah minyak jelantah tersebut dinamai Seminyak yakni Selamatkan Bumi melalui Minyak.

"Seminyak merupakan inovasi di Program TPS3R di Desa Paksebali," kata Putu Dedy.

Melalui program-program tersebut, pihaknya mencoba untuk mengurangi potensi bencana banjir di Desa Paksebali dan Desa Gunaksa, Kab Klungkung. Selain itu juga untuk mengurangi penyakit demam berdarah di Desa Paksebali dan Desa Gunaksa. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co