Jubir Presiden Harus Bebas dari Kepentingan Pragmatis

03 Desember 2021 12:45

GenPI.co - Pakar komunikasi dan politik Emrus Sihombing angkat bicara terkait kosongnya posisi juru bicara atau jubir Presiden Joko Widodo alias Jokowi. 

Hal itu disampaikan untuk merespons isu Politikus PDIP Johan Budi yang disebut-sebut bakal menjadi jubir Presiden Jokowi. 

Emrus, sapaan akrabnya menyarankan agar Presiden Jokowi segera memilih dan mengumumkan jubir yang baru. 

BACA JUGA:  Ansy Lema Bersuara Lantang ke KLHK: Jangan Coba Utak-atik Mutis

"Tidak boleh itu kosong juru bicara, karena dia bagian dari representasi presiden," ujar Emrus kepada GenPI.co, Jumat (3/12). 

Emrus kemudian menyarankan agar Presiden Jokowi tidak memilih jubir dari partai politik (parpol). 

BACA JUGA:  Strategi Top Jenderal Andika Hadapi Kelompok Sipil Bersenjata

Menurut Emrus, jubir yang diangkat dari parpol tidak akan bisa menjembatani antara kepentingan politik. 

"Supaya benar-benar juru bicara tidak punya kepentingan pragmatis, tidak punya kepentingan dari partai dia berasal," kata Emrus. 

BACA JUGA:  Johan Budi Bakal Jadi Jubir Presiden? Pakar Malah Bilang Begini

Emrus menambahkan, Presiden Jokowi harus memilih juru bicara yang memiliki latar belakang komunikasi. 


Menurut Emrus, jika mengangkat ahli komunikasi, akan bisa sangat membantu Jokowi. 


"Kenapa? Karena dia (jubir, red) menguasai konsep, teori, dan etika komunikasi," kata Emrus. 


Untuk diketahui, Presiden Jokowi telah melantik juru bicara presiden Fadjroel Rachman sebagai Duta Besar RI untuk Kazakhstan.


Hingga saat ini, pihak Istana belum mengumumkan sosok pengganti Fadjroel sebagai jubir Jokowi. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co