GenPI.co - Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyoroti nama Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli yang jarang muncul di hasil survei Capres 2024.
Jerry lantas menduga bahwa orang-orang di belakang layar atau pemesan lembaga survei tersebut tidak berani dengan Rizal Ramli dan menghapus namanya untuk di survei meskipun diinginkan masyarakat.
“Saya menilai, selama ini namanya memang sangat ditakuti lembaga survei. Lihat saja, namanya jarang nongol, kan?” ujar Jerry kepada GenPI.co, Selasa (30/11).
Meski demikian, Rizal Ramli tetap mengusahakan dirinya menjadi capres dengan mengajukan petisi dan meminta dukungan masyarakat.
Jerry pun menilai langkah yang diambil Rizal Ramli itu cerdas dan brilian. Sebab, Rizal Ramli memiliki keberanian untuk menghancurkan batas-batas pencapresan.
“Saya berikan apreasi atas keberanian Rizal menggugat ambang batas menjadi calon presiden. Ini saya sebut fair election pemilihan yang jujur dan berintegritas,” katanya.
Bukan tanpa alasan, menurut Jerry, capres yang muncul di kemudian hari merupakan nama-nama yang sudah di pesan oleh cukong atau kelompok berduit apabila presidential treshold ini tidak digugat.
“Jadi, pantas saja beliau mendesak agar presidential threshold diganti menjadi nol persen. Karena sejatinya, hal tersbeut memang baik untuk figur yang tak punya partai tapi disukai publik,” beber Jerry.
Seperti diketahui, Rizal Ramli sempat beberapa kali menyebut bahwa dirinya ingin menjadi presiden agar bisa membuat perubahan ke arah yang lebih baik di tanah air.
Hal tersebut diungkapkanya dalam kesempatan wawancara bersama wartawan senior Karni Ilyas mengenai wacana pemerintah memberikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap bahan pokok beberapa waktu lalu.
“Mohon maaf, kalau Rizal Ramli jadi presiden, Insya Allah akan kejadian (Indonesia bebas dari hutang). Itu beban hutang yang 270 triliun kita akan potong jadi setengahnya,” kata Rizal Ramli. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News