GenPI.co - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin memberikan kode keras kepada kepala staf angkatan darat (KASAD) Dudung Abdurachman.
Usai dilantik menjadi KASAD, Novel meminta Dudung untuk tidak hanya ingat jas merah atau jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Akan tetapi, juga selalu ingat jas hijau atau jangan sekali-kali hilangkan jasa ulama.
"Tentunya ulama yg Istiqomah yang tegas untuk mengontrol jalannya pemerintah agar benar berjalan untuk setia kepada Pancasila dan UUD 45," kata Novel Bamukmin kepada GenPI.co, Kamis (18/11).
Pentolan 212 ini berharap para pimpinan TNI bisa menjadi pengayom umat dan pelindung ulama
Sebab, sebelum ada NKRI, TNI, dan Polri, ratusan tahun lalu ulama yang berjuang melawan penjajahan.
"Sehingga TNI harus bersama ulama, bukan bersama para cukong yang justru beserta penjilatnya, ini sangat berbahaya untuk kesatuan bangsa," katanya.
Novel lantas melihat berbagai fenomena di media sosial, yang mana cukong sering kali dijunjung tinggi.
Akan tetapi, rakyat dan mahasiswa yang mengkritik justru dibanting.
Pentolan 212 ini juga menyinggung soal pembunuh enam laskar FPI yang seolah dibiarkan tanpa penjara.
"Sebaliknya, ulama yang membela Ketuhanan Yang Maha Esa, cuma urusan prokes malah dipenjara," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News