GenPI.co - Aksi Puan Maharani tanam padi saat hujan tuai reaksi keras. Isi komentarnya sangat tajam dan menohok.
Ada pihak yang merasa kagum dengan kesediaan Ketua DPR RI itu masuk sawah. Mereka yang menilai seperti itu menganggap Puan menyatu dengan petani tanpa ada sekat status sosial.
Selain itu, pihak lain justru menilai negatif terhadap aksi Puan tersebut.
Puan dianggap tidak pas melakonkan aksi menanam padi karena gesturnya tidak mencerminkan layaknya seorang petani.
Menyoroti hal tersebut, Pengamat Komunikasi dan Politik Jamiluddin Ritonga juga menilai reaksi Puan.
"Gestur Puan saat menanam padi memang terlihat tidak natural," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Sabtu (13/11).
Meskipun sudah dikemas dengan pakaian dan aksesori layaknya petani, Puan belum mampu memerankan sosok petani yang sesungguhnya.
"Hal itu terjadi karena Puan dibesarkan dilingkungan elit, bukan petani," tegasnya.
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menyebut sangat sulit baginya untuk memerankan layaknya petani.
"Gestur dan tatapannya memandang kamera makin menjauhkan Puan dari kesan seorang petani," ucap Jamiluddin.
Kesan ingin di foto untuk pencitraan justru lebih dominan daripada ketulusan untuk membantu petani menanam padi.
Itulah yang membuat Puan banyak mendapatkan reaksi negatif dari masyarakat.
"Dengan begitu, elektabilitas puan bakal merosot," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News