GenPI.co - Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah blak-blakan mengungkapkan, bahwa kedudukan dan jabatan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sangat berpeluang untuk disalahgunakan.
Oleh sebab itu, dirinya tidak heran apabila ada dugaan bahwa kedua menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) bermain dengan bisnis tes Covid-19.
"Mereka pejabat publik, tentu peluang penyalahgunaan kekuasaan sangat besar. Meskipun secara personal mereka tidak terlibat langsung," ujar Dedi kepada GenPI.co, Selasa (9/11).
Menurutnya secara politik administratif, bisnis tes PCR tersebut bukanlah sesuatu hal yang menyimpang. Akan tetapi, dari sisi kemanusiaannya tentu sangat berdampak.
"Karena mereka punya kewenangan membuat kebijakan soal yang mereka bisniskan dan dengan leluasa memaksa warga negara untuk menjadi bagian untuk cari keuntungan dalam kondisi krisis," jelasnya.
Oleh sebab itu, menurutnya, hal tersebut bukanlah hal yang patut dilakukan khususnya oleh orang sekelas menteri.
"Jelas itu tindakan tidak tidak terpuji dari sisi etika politik," ungkap Dedi.
Di sisi lain, Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk transparan terkait menterinya yang diduga ikut dalam bisnis tes PCR.
"Jelas hal ini jadi urusan presiden, karena menyangkut jabatan yang diemban mereka sebagai pembantu presiden," jelas Ray Rangkuti.
Terlebih lagi, menurut Ray Rangkuti, keterbukaan tersebut merupakan salah satu indikator kepercayaan publik terhadap Jokowi.
"Lebih dari itu, hal ini juga sebagai sinyal kuat bahwa presiden berkomitmen kuat untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan terbuka," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News