Setelah Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa Target RI 1?

08 November 2021 10:40

GenPI.co - Presiden Joko Widodo diduga memiliki 2 alasan untuk memilih Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.

Selain untuk konsolidasi di jajaran TNI, Jenderal Andika juga memiliki kemampuan dalam menghadapi berbagai tantangan baik dari dalam maupun luar negeri.

Hal tersebut Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, Minggu (7/11).

BACA JUGA:  Faktor Utama Jokowi Pilih Andika Perkasa Jadi Panglima TNI

Lantas apakah jabatan Panglima bisa jadi batu loncatan Jenderal Andika untuk menuju RI 1 di Pilpres 2024?

“Saya menilai, itu merupakan pendapat spekulatif," kata Karyono.

BACA JUGA:  Jenderal Andika Perkasa Bakal Atasi Masalah Papua Tanpa Perang

Menurut dia, jika Jenderal Andika memiliki keinginan untuk turut dalam Pilpres 2024, maka itu merupakan haknya sebagai warga negara.

"Namun, tentu setelah dia pensiun dari jabatan panglima TNI pada Desember 2022 nanti," ujarnya.

BACA JUGA:  Sikap Bungkam Anies Baswedan Soal Formula E, Komentar Ruhut Telak

Sementara terkait peluang, Karyono menyebut elektabilitas Jenderal Andika hingga saat ini masih rendah.

Survei SMRC pada September 2021 mengungkap elektabilitas menantu eks Kepala BIN Hendropriyono ini baru 1 persen.

Raihan ini masih kalah jauh dengan calon-calon dari kalangan militer lainnya. 

Prabowo Subianto berdasarkan survei tersebut memiliki elektabilitas 20,7 persen.

Kemudian ada Agus Harimurti Yudhoyono  di angka 4,5 persen dan Gatot Nurmantyo 1,7 persen.

Karyono menilai, elektabilitas 1 persen yang dipunyai Jenderal Andika tidak cukup untuk menjadi modal mendapatkan simpati partai politik.

Karena itu, Jenderal Andika perlu mendongkrak elektabilitasnya.

Karyono juga mengatakan bahwa jabatan Panglima TNI tidak jadi jaminan akan meningkatkan elektabilitas.

"Justru elektabilitas tokoh berlatar belakang militer yang tinggi elektabilitasnya bukan dari jabatan panglima,” katanya.

Dia kemudian mencontohkan eks panglima seperti Gatot Nurmantyo, Moeldoko hingga Wiranto yang tidak moncer-mocer amat elektabilitasnya.

Sementara tokoh militer seperti Susilo Bambang Yudhoyono, atau Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tinggi meski tidak pernah menjabat Panglima TNI.

“Dalam sejarah pemilihan langsung, baru SBY yang terpilih menjadi presiden," papar Karyono Wibowo.(ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co