GenPI.co - Ahli Hukum Lingkungan Internasional Andreas Pramudianto menyampaikan harapannya terkait Presidensi G20 2022 yang dipegang oleh Indonesia.
Menurutnya, Presidensi G20 2022 yang dipegang Indonesia bisa menjadi salah satu kesempatan untuk turut mengkampanyekan penanganan perubahan iklim.
Harapan tersebut diperkuat usai kehadiran Indonesia dalam KTT COP26 di Glasgow, Senin (1/11).
“Pertemuan G20 2022 bisa menjadi momen untuk mengintegrasikan capaian yang sudah dilakukan terkait poin-poin dalam Paris Agreement,” ujar Andreas Pramudianto kepada GenPI.co, Kamis (4/11).
Selain itu, Andreas berharap pembangunan Indonesia bisa menyesuaikan dengan apa yang sudah disepakati dalam Perjanjian Paris 2016.
Andreas mengatakan bahwa setidaknya hal tersebut harus bisa terealisasikan pada tahun depan.
“Sehingga, pada 2030, Indonesia sudah bisa mencapai target rancangan upaya penanganan perubahan iklim,” katanya.
Pengajar di Sekolah Ilmu Lingkungan UI itu mengaku cukup optimis dengan langkah Indonesia dalam menangani perubahan iklim.
Pasalnya, Indonesia sudah memiliki Strategi Jangka Panjang (Long-term Strategy) untuk mencapai nol emisi karbon dan membangun ekonomi hijau.
“Kita sudah punya Long-term Strategy, baik untuk hutan dan lahan (forest and other land uses/FOLU) hingga terkait pendanaannya,” ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News