Tak Hanya Wilayah, Ibu Kota Negara Baru Bangun Peradaban

01 November 2021 22:00

GenPI.co - Kepala Puslit Arkenas I Made Geria mengatakan bahwa pembangunan ibu kota negara tak hanya membangun wilayah, tetapi juga membangun peradaban.

Pasalnya, tanah tersebut bukanlah sebuah wilayah kosong, tetapi ada kelompok masyarakat yang sudah lama beraktivitas di wilayah tersebut.

“Masyarakat itu mewariskan kekayaan alam pikir di wilayah itu,” ujarnya dalam diskusi daring “Rona Awal Peradaban di Ibu Kota Negara”, Senin (1/11).

BACA JUGA:  Refly Harun Sentil Proyek Ibu Kota Baru, Istana Harus Dengar

Geria mengatakan bahwa membangun peradaban di wilayah baru, berarti ada aspek penting yang harus ditelusuri, terutama migrasi manusia.

“Kita harus bisa membangun peradaban manusia yang berkelanjutan,” katanya.

BACA JUGA:  Geliat Komunitas Ylosa Belah Aspal Jalan Ibu Kota

Menurut Geria, Indonesia memiliki kelompok-kelompok masyarakat yang terdiri dari beragam suku dan budaya yang beragam.

“Kita punya ribuan suku bangsa yang memiliki kearifan lokal yang berbeda, bahkan disebut ilmu sepi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pemerintah memiliki tugas besar dalam menyatukan beragam suku bangsa yang ada di Indonesia.

Namun, upaya tersebut tak hanya dilakukan oleh pemerintah pada saat ini, tetapi sudah sejak zaman Kerajaan Singosari dan Kerajaan Majapahit.

“Upaya penyatuan pada zaman Majapahit itu namanya Nusantara. Di dalamnya bahkan ada aspek toleransi dan itu adalah ruh bangsa Indonesia,” tuturnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co