GenPI.co - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Imam Santoso memberikan tanggapan terhadap manuver Irjen Napoleon Bonaparte dengan surat terbuka keduanya.
Eks Divhubinter Polri yang tersangkut kasus korupsi itu dinilai membuat ulah lagi demi mendapatkan simpati publik.
Hal itu berkaitan dengan isu rekaman pembicaraan keterlibatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menjadi Kabareskrim dalam kasus Penghapusan Red Notice Joko Tjandra.
"Digaungkannya isu tersebut terlihat disengaja setelah dua kali Irjen Napoleon Bonaparte membuat surat terbuka kepada publik dari rutan Bareskrim Polri," katanya kepada GenPI.co, Jumat (8/10).
Sugeng lantas mengungkapkan dua alasan Irjen Napoleon Bonaparte melakukan itu.
Pertama adalah untuk membela diri ketika dia melakukan pemukulan dan melumuri muka Muhammad Kace dengan tinja
"Kedua yaitu mengaku dirinya bukan koruptor dan diperalat oleh seseorang,” katanya.
Sugeng mengatakan, kedua surat terbuka itu langsung viral di portal-portal dan media sosial.
Selanjutnya, muncul foto Irjen Napoleon saat makan di sel rutan Bareskrim Polri dengan di atasnya ada baju seragam polri dengan dua bintang terpampang dengan jelas.
"IPW melihat isu keterlibatan Kapolri Listyo Sigit yang diangkat oleh Irjen Napoleon Bonaparte sebagai upaya agar kasusnya tidak diteruskan," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News