Anggota DPR RI Buka-bukaan: Ini Tanda Bahaya

28 September 2021 06:15

GenPI.co - Anggota DPR RI Fadli Zon blak-blakan merespons pernyataan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo terkait bukti komunis masih ada di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Fadli Zon dalam cuitan di akun Twitter-nya, Senin (27/9).

Gatot Nurmantyo sebelumnya mengungkapkan temuan terkhusus di institusi TNI menyusul hilangnya sejumlah barang di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat.

BACA JUGA:  Takdirnya Sukses dan Kaya, Isi Rekening 4 Zodiak Bikin Terbelalak

Merespons hal itu, Fadli Zon menyebut, jika benar yang dikatakan Gatot Nurmantyo, maka hal ini adalah tanda bahaya.

Fadli Zon juga menyebut hilangnya barang di museum itu menjadi pertanda ada yang ingin membelokkan sejarah atau menghapus sejarah.

BACA JUGA:  Air Rebusan Daun Jeruk Nipis Wow Banget, Khasiatnya Dahsyat

"Ada yang ingin membelokkan sejarah atau menghapus sejarah. Kalau benar yang dikatakan Jenderal Gatot, ini adalah tanda bahaya," jelas Fadli Zon.

Seperti diketahui, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mempertanyakan raibnya dua patung Soeharto-Nasution di museum Kostrad.

BACA JUGA:  Nikita Mirzani Blak-blakan Anu Becek: Main Belakang...

Sebab, patung Soeharto-Nasution yang sedang duduk di museum Kostrad ini, menggambarkan situasi saat penumpasan G30S/PKI.

Menurut analisis Gatot Nurmantyo, bahwa dari hilangnya dua patung tersebut, ada indikasi upaya menghilangkan sejarah bagaimana para pemimpin saat itu melawan pemberontak PKI.

Gatot Nurmantyo menduga penghapusan sejarah penumpasan PKI itu ada di tubuh TNI.

Menurut Gatot Nurmantyo, bahwa di Markas Kostrad tersebut terdapat museum yang menggambarkan ruang kerja Soeharto saat merapatkan penumpasan gerakan PKI di tahun 1965.

Gatot Nurmantyo mengaku, bahwa di dalam Museum Darma Bhakti Kostrad ada patung Soeharto, Sarwo Edhi pemimpin pasukan Parako yang kini bernama Kopassus.

Namun, kini ketiga patung sosok itu tidak ada lagi di dalam museum Kostrad. Dijelaskan Gatot Nurmantyo dalam sebuah video, saat ini hanya ada kursi-kursi kosong tanpa patung.

"Mau tidak mau, kita harus mengakui dalam menghadapi pemberontakan G30S/PKI, peran Kostrad, peran sosok Soeharto, peran Kopassus, dan Sarwo Edhi dan peran Jenderal Nasution dan peran KKO, jelas akan dihapuskan dan patung itu tidak ada. bersih," jelas Gatot Nurmantyo pada diskusi bersama KAHMI.

Dengan situasi tersebut, Gatot Nurmantyo menduga jika sudah ada penyusup di tubuh TNI.

"Ini berarti sudah ada penyusupan di dalam tubuh TNI," pungkas Gatot Nurmantyo.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co