GenPI.co - Pengamat politik dari Universitas Andalas Asrinaldi angkat bicara terkait bursa calon Panglima TNI.
Menurut Asrinaldi, jabatan panglima sangat strategis untuk membentuk TNI yang profesional.
"Presiden Jokowi harus bisa mendorong pembentukan TNI profesional dan itu bermula dari pemilihan panglima," ujar Asrinaldi kepada GenPI.co, Senin (20/9).
Asrinaldi mengatakan, jika melihat faktor rotasi dan regenerasi, Panglima TNI nanti akan berasal dari Angkatan Laut (AL).
Artinya, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono bakal menjadi Panglima TNI.
"Kalau presiden mengabaikan semua kriteria dan mengedepankan jabatan Panglima yang digilirkan, tentu peluang Kasal (Yudo Margono, red) lebih besar," kata Asrinaldi.
Namun, jika melihat faktor senioritas, Panglima TNI yang baru akan diisi dari Angkatan Darat.
Artinya, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa bakal menjadi Panglima TNI yang baru.
"Selain itu, secara intelektual dan pengalaman Andika Perkasa memiliki kelebihan di bidang militer," kata Asrinaldi.
Namun, menurut Asrinaldi, semua keputusan terkait calon Panglima TNI yang baru bergantung pada pertimbangan dan prerogatif presiden.
Seperti diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan pensiun pada November 2021 mendatang.
Saat ini, bursa pemilihan calon Panglima TNI baru mulai ramai diperbincangkan.
Ada dua nama yang banyak disebut yakni Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News