Bursa Calon Panglima TNI, Anggota Komisi I DPR Sebut 3 Nama

17 September 2021 08:35

GenPI.co - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin mengungkapkan sosok pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Dia mengungkapkan 3 sosok yang diprediksinya tidak mungkin menggantikan Marsekal Hadi.

“Jenderal Andika (KSAD) lahir 21 Desember 1964 pensiunnya 1 Januari 2022, kalau naik jadi panglima TNI hanya tahun depan Desember selesai,” ungkap Hasanuddin di Kawasan Parlemen, Jakarta, Kamis (16/9/2021).

BACA JUGA:  3 Zodiak Hari Ini Bahagia, Rekan Lama Bayar Utang, Guys!

Padahal Panglima TNI yang sekarang disebutkan Hasanuddin lahir pada 8 November 1963, dan masa pensiunnya menurut ketentuan 1 Desember 2021.

“Bapak Yudo (KSAL) lahir 26 November 1965, pensiunnya 1 Desember 2023, artinya 1 tahun, pada 2023 itu sudah pensiun, jadi 2 tahun,” bebernya.

BACA JUGA:  3 Zodiak Hari Ini Hadapi Tantangan Baru, Tetap Semangat, Ya

Sementara itu Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo lahir 9 April 1966, masa pensiunnya 1 Mei 2024.

“3 Pejabat ini tidak ada yang sampai menghadapi situasi atau persiapan pada 2024,” katanya.

BACA JUGA:  Perlu Ada Rising Star Calon Panglima TNI

Kemudian Politikus PDI Perjuangan itu memberikan gambaran lain mengenai sosok panglima TNI.

“Bayangkan Kapolri lahir 5 Mei 1969, pensiunnya 1 Juni 2027, 3 tahun setelah pemilu, ini sebagai gambaran saja,” ucapnya.

Menurut Hasanuddin ada empat masalah yang harus dipertimbangkan untuk menentukan calon Panglima TNI.

“Pertama, harus mampu melanjutkan pembangunan, TNI minimum essential force, yang mana ini adalah tahap ketiga atau tahap terakhir 2024,” kata Hasanuddin.

Kedua, melanjutkan dan menjaga serta meningkatkan profesionalisme prajurit. Hal tersebut berdasarkan frekuensi pelatihan dan pendidikan.

“Ketiga, ialah yang namanya disiplin, dalam catatan saya, prajurit dalam 2 tahun, 3 tahun terakhir ini ratusan yang desertir melarikan diri dari satuannya,” ungkapnya.

Keempat, menurut Hasanuddin Panglima TNI harus bisa menyejahterakan prajuritnya. Sebab, mereka yang berada di belakang senjata.

“Bagaimana pun juga the man behind the gun, prajurit lah yang diutamakan di belakang senjata, senjata seperti apapun modern, dengan hi-tech dengan teknologi tinggi, tapi juga prajuritnya juga harus mendapatkan perhatian, terutama meningkatkan kesejahteraan,” kata Hasanuddin.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co