GenPI.co - Pengamat politik Usep Suhud menyoroti penangkapan seorang pria di Blitar, Jawa Timur oleh pihak kepolisian.
Diketahui, lantaran pria tersebut telah membentangkan poster berisikan pesan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, aparat keamanan dan para pejabat harus memerhatikan lebih dulu konteks poster berisikan pesan oleh pria yang diduga peternak ayam tersebut.
“Harus dilihat dulu konteksnya. Ini informasi penting bagi pejabat untuk segera melakukan investigasi apakah informasi benar atau tidak,” ujar Usep kepada GenPI.co, Sabtu (11/9/2021).
Bukan tanpa alasan, menurut Usep, poster, spanduk, mural, adalah medium propaganda yang dipilih oleh sejumlah orang untuk menyuarakan pesan-pesan tertentu.
“Propaganda bisa menjadi aktivitas ekonomi, bisa juga untuk kegiatan politik. Propaganda politik pada umumnya untuk memprotes atau mendukung suatu kebijakan atau wacana dari pihak tertentu,” kata dia.
Bahkan, Usep menerangkan bahwa protes tak hanya dilakukan lewat poster, spanduk, atau mural, melainkan bisa berbentuk dalam bentuk lagu, puisi, film, peragaan busana, dan event lain.
Lantas, Usep menyeret nama musisi senior Iwan Fals hingga Doel Sumbang.
“Iwan Fals dan Doel Sumbang adalah dua musisi Indonesia yang dulu sering melontarkan protes dan kritikan kepada pemerintah dan para pejabatnya lewat lagu. WS Rendra pernah melakukan protes lewat puisi,” terang dia.
Lebih lanjut, menurut Usep, protes lewat poster, spanduk, atau mural juga tak hanya terjadi di era Presiden Jokowi saja.
“Semua presiden kita pernah punya pengalaman kena protes dan banyak aparat yang melakukan tindakan karena overreacted. Tangkap dulu, klarifikasi belakangan,” tutur dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News