GenPI.co - Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai banyak kebijakan publik yang amburadul di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dirinya juga membandingkan soal infrastruktur, baik pembangunan jalan, jembatan, dan gedung di era kepemimpinan mantan gubernur DKI Jakarta itu dengan Presiden ke-2 Soeharto.
“Saya coba bandingkan jalan tol Jagorawi dan Cikampek yang dibangun di era Soeharto bertahan lama. Sebetulnya bisa kita adopsi kebijakan di era Presiden Soekarno, Soeharto, dan SBY,” ujar Jerry dalam keterangannya, Jumat (10/9).
Dibandingkan dengan saat ini, menurut Jerry, banyak sekali perbedan yang membuat para menteri fokus dengan apa yang dikerjakan.
“Zaman itu menteri belum terlau sibuk dengan partai atai non-partisan. Hampir rata-rata menteri dari kalangan akademisi, praktisi dan profesional,” katanya.
Oleh sebab itu, dirinya lantas menilai saat ini para menteri kebinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih fokus pada urusan politik.
“Political interest yang lebih kuat. Nah, kurangnya kelompok moderat, konservatif dan bipartisan kalau diparlemen. Urusan kabinet di take over oleh parpol jadi disanalah kendalanya,” ujarnya.
Bahkan, dirinya juga menilai banyak kebijakan tiba saat tiba akal yang muncul. Menurutnya, hal itulah yang merusak sistem pemerintahan.
“Belum lagi menteri yang diangkat Presiden Jokowi wrong man atau menteri tak menguasai bidang. Anekdot dan alegorinnya, pakar pertanian di angkat jadi Menteri Dalam Negeri,” tuturnya.
Jerry juga menyoroti salah satu kelebihan era Soeharto yang menggunakan Bappenas sebagai pengurus pertumbuhan ekonomi.
“Saat ini tidak jelas siapa yang bertanggung-jawab. Apakah Menteri Keuangan, BPS, Menko Ekonomi atau siapa? Zaman orde baru dipegang oleh Bappenas,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News