GenPI.co - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan (Gus Umar) blak-blakan menyinggung soal angka kematian akibat covid-19 di Indonesia dan Malaysia.
Hal tersebut diungkapkan Umar Hasibuan dalam cuitan di akun Twitter miliknya.
Menurut Gus Umar, angka kematian akibat covid-19 di Indonesia jauh lebih tinggi ketimbang Malaysia.
Gus Umar menilai, statement tersebut menuai respons negatif dari segelintir pihak khususnya buzzer.
"Saya cuma bilang angka kematian di Indonesia lebih banyak dari Malaysia langsung buzzer ngamuk," jelas Gus Umar dikutip GenPI.co, Rabu (8/9).
Gus Umar mengungkapkan, bahwa statement itu bersumber dari salah satu media ternama asal Inggris, The Economist.
The Economist secara terang-terangan mengungkapkan kejanggalan angka kematian akibat covid-19 di Indonesia versi data dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berdasarkan data dari Pemerintah Jokowi, terdapat 135.861 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang meninggal dunia akibat covid-19.
Sementara berdasarkan data dari The Economist, terdapat 280 ribu sampai 1,1 juta orang WNI yang meninggal dunia akibat covid-19.
Berarti, angka kematian akibat covid-19 versi The Economist itu 500 persen atau 5 kali lebih besar dari angka kematian versi Pemerintah Jokowi.
Tidak hanya itu, The Economist juga turut membongkar kejanggalan angka kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat (AS) versi pemerintah AS.
Berdasarkan data dari pemerintah AS, terdapat 648.106 WN AS yang meninggal dunia akibat covid-19.
Sementara berdasarkan data dari The Economist, terdapat 760 ribu sampai 840 ribu WN AS yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Dengan kata lain, angka kematian akibat covid-19 versi The Economist itu 900 persen atau 9 kali lebih besar dari angka kematian versi pemerintah AS.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News