GenPI.co - Peneliti Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho menanggapi pernyataan Dirjen IKP Kemenkominfo Usman Kansong yang membantah terjadinya kebocoran data Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari aplikasi PeduliLindungi.
Menurutnya, Dirjen IKP itu hanya menghindar dari polemik kebocoran data tersebut.
"Ya, itu ngelesnya Dirjen IKP saja. Namanya data pribadi yang digunakan orang lain, bahkan tersebar luas artinya, kan, datanya bocor," ujar Catur kepada GenPI.co, Sabtu (4/9/2021) kemarin.
Catur menilai sebagai sumber informasi yang terpercaya, seharusnya pernyataan tersebut bisa dipilih dengan baik.
Sebab, kata dia, praktek tentang kebocoran data kerap terjadi di bawah pengawasan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Sebagai Humas Pemerintah, Pak Dirjen seharusnya bisa memberikan penjelasan yang tepat terkait permasalahan kebocoran data," tegasnya.
Catur bahkan menyebutkan beberapa kasus kebocoran data dari BPJS hingga aplikasi PeduliLindungi.
"Faktanya, kan, memang ada kebocoran data pribadi," terang dia.
Seperti diketahui, sebelumnya, Usman Kansong dalam wawancara di stasiun televisi swasta mengklarifikasi terkait kebocoran data PeduliLingungi.
Menurut Usman, tidak benar data itu bocor, tetapi ada orang yang menggunakan data pribadi tanpa izin.
"Pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap mengunduh aplikasi PeduliLindungi," kata Usman.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News