GenPI.co - Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menyoroti pernyataan Badan Intelijen Negara (BIN) terkait kemenangan Taliban di Afganistan.
Menurutnya, dalam aspek keamanan Indonesia, langkah BIN dalam membangun komunikasi sudah tepat.
"BIN membaca fenomena kemenangan (Taliban, red) dari sudut pandang keamanan domestik," ungkap Harits kepada GenPI.co, Jumat (3/9).
Harits menjelaskan sudah seharusnya BIN dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi membangun komunikasi di Afganistan.
Oleh karena itu, dia menilai ucapan menyusup ke Taliban dalam arti komunikasi itu adalah langkah yang baik.
"Jadi, wajar fokusnya adalah dampak aspek stabilitas keamanan di Indonesia," jelasnya.
Harits lantas menerangkan Menlu dan BIN sudah membangun komunikasi melalui Kedutaan Indonesia di Qatar.
Menurutnya, komunikasi yang terjalin juga perlu perhatian karena mungkin dinilai akan memengaruhi keamanan di Indonesia.
"Menlu juga berkomunikasi dengan Taliban untuk memberikan dorongan atau penguatan beberapa aspek positif yang diharapkan diadopsi," imbuhnya.
Sebelumnya, Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto meralat ucapannya tentang menyusup di Taliban.
Menurutnya, ucapan tersebut bukan dalam hal militansi, melainkan komunikasi antara Indonesia dengan Taliban. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News