GenPI.co - Pengamat politik Tony Rosyid menilai bahwa amendemen UUD 1945 belum dibutuhkan dengan kondisi saat ini.
Untuk itu, dirinya meminta pemerintah lebih baik fokus mengatasi pandemi dan memulihkan perekonomian nasional.
Baginya, dua hal itu sangat penting untuk kondisi masyarakat yang tengah terpuruk.
"Dua hal ini jika sukses, cukup membuat rakyat gembira," ujarnya kepada GenPI.co, Kamis (2/8).
Dia menekankan, jika semua persoalan itu sudah selesai, barulah pemerintah bisa mengalihkan perhatian.
"Silahkan amandemen, tetapi jangan sekarang. Nanti setelah 2024. Setelah semua habis periodenya. Setelah situasi politik tidak lagi tegang," ujarnya.
Menurut Tony, amendemen UUD 1945 hanya menimbulkan lobi-lobi antar elite partai.
Berdasarkan pengamatannya, saat ini ada tiga kelompok dalam wacana amandemen UUD 1945.
Pertama, kelompok yang tidak setuju dengan amandemen, yakni salah satunya PKS.
Kedua, setuju amandemen, tetapi terbatas. Terbatas artinya tidak membahas periode jabatan presiden.
"Ketiga, setuju amandemen, tetapi diperluas batasannya," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News