GenPI.co - Perwakilan DPP Front Persaudaraan Islam (FPI) ustaz Syahid Joban mendadak membeberkan soal kedatangan Munarman di ormas tersebut.
Syahid mengatakan, dulu FPI terkenal sering main otot.
"Akan tetapi, sejak Munarman datang, itu manajerialnya benar-benar diubah," kata Syahid di aula masjid Baiturrahman Saharjo, Rabu (1/9).
Dalam artian, FPI bukan lagi menggunakan otot, melainkan lebih banyak memakai otak.
Syahid mengatakan, FPI jadi lebih bermartabat setelah Munarman datang.
Dia juga merespons soal dugaan FPI yang ingin dihancurkan.
"Dari dulu itu sudah. Sejak FPI terjun di Aceh menganggkat jenazah bencana tsunami," katanya.
Pihak yang ingin merusak nama FPI itu membawa senjata yang tidak jelas sumbernya dari mana, lalu ingin menghancurkan orang asing yang sedang membantu di sana.
Padahal, kondisi yang terjadi adalah masalah kemanusiaan, yang mana siapa pun boleh menolong.
"Akan tetapi, FPI tetap yang paling lama di sana, hingga ada media menulis tinggal dua institusi yang masih bertahan mengangkat jenazah, yakni FPI dan TNI," imbuhnya.
Ustaz Syahid mengatakan, bukan FPI yang ingin jadi teroris, melainkan justru jadi pihak yang ingin diledakkan.
Dia lantas menyoroti kasus di Cawang yang ditembak rumahnya dan kasus Habib Rizieq di Mega Mendung.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News