GenPI.co - Pengamat politik Lucius Karus memberi tanggapan terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTT).
Seperti diketahui, KPK telah menangkap Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya Wakil Ketua Komisi IV DPR Fraksi Nasdem Hasan Aminuddin terkait jual beli jabatan.
“Kita tentu tetap mengapresiasi OTT yang dilakukan KPK, walaupun rasanya intensitasnya kian berkurang sedangkan aroma korupsi itu tetap saja masih kental,” ujarnya kepada GenPI.co, Rabu (1/9).
Kendati demikian, menurutnya, keberhasilan OTT tersebut tidak serta-merta mengembalikan citra KPK yang terlihat semakin tidak berdaya dalam menangani korupsi di tanah air.
“Dengan satu OTT kemarin, kita tak bisa menyimpulkan bahwa KPK kembali berdaya. KPK perlu menunjukkan konsistensi dalam melakukan penindakan kasus korupsi,” katanya.
Menurutnya, penindakan dalam aktivitas korupsi tersebut mesti adil dan tidak tebang pilih.
Hal tersebut merupakan upaya agar lembaga antirasuah semakin dipercaya oleh masyarakat.
“Kesan adanya pembiaran atas beberapa kasus yang sudah nampak jelas tentu masih membuat kita ragu akan komitmen KPK sejauh ini,” tandasnya.
Di sisi lain, Mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah merasa miris karena prestasi KPK tertutup oleh kasus Wakil Ketua KPK Lili Pantauli Siregar yang ditetapkan melanggar kode etik dalam kasus Wali Kota Tanjung Balai M Syahrial.
“Begitulah, kerja keras penyelidik KPK dan tim melalukan OTT tertutupi perilaku Pimpinan KPK yang melanggar etik,” ujar Febri Diansyah.
Dirinya hanya berharap satu hal saja, yakni agar para pegawai KPK aktif dan bekerja di Gedung Merah Putih tetap bertahan dalam kondisi lembaga antirasuah yang memiliki banyak kontroversi.
“Semoga tidak menyurutkan ikhtiar para Pegawai KPK untuk bertahan dalam badai. Akan tetapi, sampai kapan KPK dibiarkan begini?” ujar Febri Diansyah. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News