GenPI.co - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, masih hangat digadang-gadang sebagai calon presiden (Capres) 2024.
Hal itu terkuak usai kelompok masyarakat yang menamai diri sebagai Sahabat Ganjar mendeklarasikan dukungan penuh untuk kader PDIP tersebut.
Ketua Umum Sahabat Ganjar, Leni Handayani menyampaikan kabar tersebut secara virtual pada Minggu (22/8).
Menanggapi temuan itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra angkat bicara.
Menurutnya, meski dukungan kepada Ganjar Pranowo makin banyak, PDIP belum menentukan siapa calon presiden dari partainya.
Meski demikian, Ganjar Pranowo malah bisa kehilangan popularitas dan elektabilitas pada 2024.
"Bukan PDIP yang kehilangan popularitas dan elektabilitas, melainkan Ganjar," ujar Dedi kepada GenPI.co, Minggu (29/8).
Dedi menjelaskan keadaan tersebut terlihat dari hasil survei terkait pencalonan figur pada 2024.
Dari survei tersebut, kata dia, PDIP memiliki kekuatan besar pemilih terhadap partai politik, bukan figur.
"Menurut hasil survei IPO, suara pemilih PDIP ini cukup solid kepada partai politik (Parpol)," jelasnya.
Dengan demikian, dia mengatakan Ganjar Pranowo bisa kehilangan elektabilitas dan popularitas jika keluar dari PDIP.
Meski dukungan mengalir jelas, kata dia, peraturan Presidential Threshold bisa memengaruhi keterpilihan Ganjar Pranowo.
"Ganjar tanpa PDIP ini bisa jadi bukan siapa-siapa," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News