Baliho Puan Maharani Bukan untuk Kepentingan Elektoral

27 Agustus 2021 11:20

GenPI.co - Baliho para politisi tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Salah satunya adalah baliho Puan Maharani.

Namun, pemasangan baliho diwarnai dengan berbagai komentar masyarakat. Mereka menganggap belum waktunya untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden 2024.

Atas dasar itu, baliho yang bertuliskan 'Kepak Sayap Kebhinekaan' tersebut menjadi bahan vandalisme oleh oknum tak bertanggung jawab bahkan mereka menggunakan kata - kata yang tidak pantas untuk dituliskan.

BACA JUGA:  Arteri Dahlan: Pemasangan Baliho Tidak Tingkatkan Elektabilitas

Lantas, apakah ada respon positif dari pemasangan baliho Puan Maharani?

Menurut Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi mengungkapkan, berdasarkan hasil analisis pihaknya, popularitas Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDI-P Puan Maharani meningkat sejak bertebarnya baliho dan billboard di sejumlah ruang publik.

BACA JUGA:  Baliho Puan dan Airlangga Bisa Gagal, Ganjar Malah di Atas Angin

Bahkan, berdasarkan hasil analisis Drone Emprit, popularitas Puan kini setara dengan popularitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Tren Puan setara dengan tren Ridwan Kamil, setelah dikatrol dengan kampanye baliho. Respons netizen terhadap baliho turut meningkatkan tren Puan," kata Ismail dikutip GenPI.co, Jumat (27/8).

Hasil analisis Drone Emprit mengungkapkan, total penyebutan nama Puan Maharani dalam percakapan di semua media pada Sabtu (7/8/2021) hampir mencapai 5.000 kali.

Capaian tersebut juga sempat diperoleh Ridwan Kamil pada 12 Juli 2021 yang sama-sama hampir 5.000 kali penyebutan.

Pengamat politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Agus Machfud Fauzi pun juga menanggapi soal baliho Puan Maharani yang saat ini banyak bertebaran di sejumlah wilayah.

Pemasangan baliho Puan Maharani itu bahkan memunculkan persepsi masyarakat jika Ketua DPR RI tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan popularitas.

Tidak hanya itu, baliho Puan Maharani juga dikaitkan pada panggung Pilpres 2024, lantaran nama Ketua DPR RI itu kerap masuk dalam berbagai survei yang memotret figur potensial.

"Kalau dihubungkan dengan sosiologi politik, itu semacam dramaturgi. Dimana ada panggung depan dan ada panggung belakang terkait dengan sesuatu yang ditampilkan," ujarnya.

Sementara itu dari kubu PDIP, Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan membantah baliho Puan yang tersebar di berbagai daerah bertujuan untuk meraih dukungan menuju 2024.

“Keliru yang mengaitkan baliho dengan kepentingan elektoral, kalau baliho Mbak Puan dari awal memang tidak ditujukan dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan kepentingan elektoral,” kata Arteria.

Arteria menyebut sejak awal pemasangan baliho Puan bukan bertujuan elektoral. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co