GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan komentarnya terkait kemunculan mural yang mengkritik pemerintah di berbagai wilayah Tanah Air.
Salah satu yang menjadi sorotan Rocky adalah mural di Tangerang. Dalam mural itu, tertulis kalimat “Urus saja moralmu, jangan urus muralku”.
Menurut Rocky, kalimat dalam mural tersebut menggunakan diksi yang sangat tajam.
“Mural itu seharusnya tak hanya ditujukan kepada istana, tetapi kepada partai politik,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (26/8).
Rocky mengatakan bahwa tulisan itu bisa membuat partai politik sadar untuk tak hanya melakukan tukar tambah kepentingan.
“Sementara itu, moral yang diwajibkan oleh konstitusi untuk memberikan kepentingan politik kepada rakyat tidak dilakukan,” katanya.
Akademisi itu menilai bahwa beberapa partai politik justru meninggalkan moral publik hanya untuk bergabung dengan kekuasaan.
“Itu berkali-kali saya sebutkan, namanya pembusukan politik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rocky pun menyinggung PAN yang jadi “sahabat baru” dalam koalisi pendukung pemerintah.
Menurut Rocky, istilah tersebut seolah-olah beradab. Namun, persahabatan dalam politik adalah wujud dari tukar tambah kepentingan.
“Tidak ada persahabatan dalam politik. Kalau kita mau bersahabat, kita bisa jujur mengatakan jika sahabat kita melakukan hal yang amoral,” ungkapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News