GenPI.co - Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyoroti pernyataan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Seperti diketahui, Nurul Ghufron sempat melontarkan candaan dengan menyebut langit-langit dan lampu sebagai atasan dari KPK dalam konferensi pers.
“Seandainya ucapan ini hanya bercanda, itu candaan yang arogan,” ujar Novel Baswedan dalam akun Twitter-nya dan GenPI.co telah diizinkan mengutip, Senin (23/8).
Menurutnya, pernyataan Nurul Ghufron tersebut seakan-akan menganggap KPK tidak bisa dikoreksi oleh siapapun ketika berbuat salah.
“Masa iya bercanda pada saat konpers? Dengan pesan yang jelas bahwa KPK tidak punya atasan, atasannya hanya langit-langit dan lampu,” tuturnya.
Novel Baswedan kemudian menyoroti lembaga antirasuah yang menggandeng narapidana kasus korupsi dalam program penyuluhan antikorupsi.
“Perilaku pimpinan KPK aneh dan keterlaluan, Apakah tidak paham? Atau tidak perduli terhadap korupsi?” katanya.
Dirinya lantas merasa bingung saat KPK menyebut koruptor sebagai penyintas atau korban dari tindak pindana tersebut.
“Lalu pelakunya siapa? Negara? Pantas saja mau jadikan koruptor sebagai penyuluh antikorupsi,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Novel juga menyoroti pegawai antirasuah yang dinonaktifkan setelah tak lolos dari salah satu persyaratannya yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
“Pegawai yang bekerja secara baik justru disingkirkan,” lanjutnya.
Dirinya juga menyoroti pernyataan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang menyatakan bahwa lembaganya diatas segalanya.
“Masa atasan KPK adalah langit-langit dan lampu? Itu arogansi atau pelecehan? Malu ah,” tandasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Nurul Ghufron menegaskan bahwa KPK tidak tunduk pada lembaga apapun.
“KPK Independen, kami tidak ada di bawah institusi lembaga apapun di Republik Indonesia ini,” ujar Nurul Ghufron dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News