Amarah Rizal Rizal Ramli, Rezim Tak Tahu Diri

19 Agustus 2021 06:40

GenPI.co - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli menyoroti kabar terkait pemilu 2024 yang wacananya akan diundur.

Merespons kabar tersebut, dirinya lantas mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menyebut rezim pendengung (buzzer).

“Rezim Buzzer koplak ini. Benar-benar tidak tahu diri. Enggak tahu diri mau perpanjang kekuasaan,” ujar Rizal Ramli dalam akun Twitter-nya dan GenPI.co telah diizinkan mengutip, Rabu (18/8).

BACA JUGA:  Mendadak, Megawati Kerap Menangis untuk Jokowi

Tidak hanya itu, menurutnya, pemerintahan hari ini memiliki prestasi yang sedikit. Dirinya juga menyindir soal infrastruktur yang menjadi kebangaan Jokowi.

“Prestasi superminim, kecuali infrastruktur supermahal dengan hutang jor-joran. Enggak tahu diri,” ujar Rizal Ramli.

BACA JUGA:  Megawati Blak-blakan, Siap Pasang Badan untuk Jokowi

Seperti diektahui, sebelumnya Pengamat politik Ray Rangkuti menyatakan jika pemilihan presiden (pilpres) diundur hingga tahun 2027 akan berpotensi menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.

Menurut Ray ada dua alasan yang bisa menimbulkan gejolak tersebut. Pertama, kata dia, tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi dan popularitasnya yang makin menurun di masa pandemi Covid-19.

BACA JUGA:  Gatot Nurmantyo Bakal Berkibar di Pilpres 2024

Kedua, masa jabatan presiden yang lima tahun tidak bisa diubah lagi. Jika diubah pasti akan terjadi penolakan," kata Ray Rangkuti.

Pendiri Lingkar Madani (Lima) itu juga menyebutkan jika pilpres diundur hingga 2027, harus ada yang menggantikan atau mengambil alih peran orang nomor satu di Indonesia itu sehingga terpilih presiden yang baru.

"Bisa saja Ketua MPR mengambil alih itu, bisa dimasukkan ke dalam UUD 1945 jika diamendemen. Namun, itu tetap akan menimbulkan gejolak," lanjutnya.

Dia menegaskan wacana mundurnya pemilihan presiden bukan tidak mungkin, tetapi sulit untuk dilakukan dan membutuhkan proses panjang.

"Harus melakukan amendemen UUD 1945, ubah konstitusi," tegas Ray Rangkuti. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co