GenPI.co - Komunikolog Indonesia Emrus Sihombing menilai mural merupakan media komunikasi yang ditujukan ke publik.
Seperti yang sedang viral beberapa waktu, mural dengan gambar wajah mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tulisan 404 Not Found sebagai media komunikasi.
"Kehadiran mural bersifat netral. Namun, isi pesan tergantung motif komunikasinya. Komunikator di balik bahasa (simbol) komunikasi tersebut," ujar Emrus kepada GenPI.co, Minggu (15/8).
Pria yang kerap disapa Bang Emrus itu menyebut mural sama dengan media komunikasi lainnya.
"Isi pesan pada media moral bisa dua sisi, yakni bersifat positif, sebaliknya bisa bertujuan negatif," tuturnya.
Dia mencontohkan sebuah pesan pasif yang ada di mural, misalnya dengan mengajak masyarakat bersama-sama membangun kesadaran, membentuk sikap, dan merubah perilaku taat protokol kesehatan.
"Kalau pesan negatif, contohnya, bersifat provokatif, retoris, propagandis karena tidak disertai dengan fakta, data, bukti, dan argumentasi yang kuat," tegasnya.
Sebab, jika mural belum atau tidak disertai fakta, data, bukti, dan argumentasi, itu berpotensi menimbulkan manipulasi persepsi publik.
"Karena itu, publik harus hati-hati terhadap slogan yang dimuat di media mural," ucapnya
Bang Emrus juga menuturkan agar dua orang atau lebih untuk berinteraksi, termasuk berkomunikasi melalui media mural.
Selain itu? harus berlandaskan aturan kesepakatan (etika, moral, hukum dan akal sehat untuk kemanusiaan).
"Jadi, tidak ada bebas nilai. Tidak boleh bersembunyi di balik kebebasan berpendapat dan atau ekspresi," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News