Muhammadiyah: Keislaman dan Keindonesiaan Tak Bertentangan

14 Agustus 2021 10:20

GenPI.co - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta tak ada lagi yang mempertentangkan antara keislaman dan keindonesiaan.

Menurutnya, perilaku mempertentangkan Islam dan Indonesia adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab.

"Di negeri ini hijrah dan jihad terwujud ketika kaum muslimin melawan penjajah," kata Haedar Nashir dalam keterangannya, Jumat (13/8).

BACA JUGA:  Politik Cair Jusuf Kalla dan Dukungan Ke Anies Baswedan

Akan tetapi, semangat kaum muslimin dan bangsa Indonesia untuk kemerdekaan tetap kokoh dan tidak pernah mati.

Haedar mengatakan, di antara kaum muslimin, Muhammadiyah merupakan salah satu pelopor yang menurutnya berjasa dalam menggerakan kebangkitan nasional.

BACA JUGA:  Pertempuran Terus Meluas, Bagaimana Nasib 6 WNI di Afghanistan?

Hal itu bisa terjadi karena Muhammadiyah memaknai jihad dalam arti yang luas.

Selain itu, Muhammadiyah bahkan memimpin rakyat berjihad mempertahankan kemerdekaan sebagaimana yang dilakukan Ketua PP Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo saat melawan agresi Belanda.

BACA JUGA:  Usai Dicecar 18 Pertanyaan oleh Polisi, Jerinx Bilang Begini

"Artinya, sejak perjuangan hingga pasca-kemerdekaan, muslimin itu berada di satu napas yang sama antara keislaman dan kebangsaan," katanya.

Menurutnya, konteks tersebut harus tetap dijaga hingga era sekarang.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co