Bukan Pasang Baliho, Akademisi: Puan Disarankan Kerja Riil

13 Agustus 2021 21:15

GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang memberikan pendapat terkait survei Charta Politika yang menyebutkan bahwa nama Ketua DPR Puan Maharani tak masuk 10 besar simulasi elektabilitas.

Menurut Ngorang, kinerja politik yang riil saat ini lebih penting daripada hanya pasang baliho.

“Nama Puan akan lebih dikenal masyarakat jika dia melakukan sesuatu dalam penanganan pandemi covid-19,” ujarnya kepada GenPI.co, Jumat (13/8).

BACA JUGA:  Industri Rokok di Lumajang Tumbuh, Jadi Harapan Petani Tembakau

Ngorang mengatakan ada banyak hal yang bisa Puan lakukan terkait penanganan pandemi covid-19.

Misalnya, Puan dapat memperkuat hal yang sudah dilakukan oleh pemerintah.

BACA JUGA:  Saran Untuk Puan: Ketimbang Pasang Baliho Mending Kerja Saja

“Bisa dalam bentuk kunjungan, buat kebijakan, atau buat imbauan soal PPKM,” katanya.

Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu menilai bahwa memamerkan diri lewat baliho tentu tak akan mendapat respons positif dari masyarakat.

Pasalnya, masyarakat tak akan mau jika sudah harus memikirkan politik untuk pertarungan pada 2024.

“Masak publik diajak memikirkan 2024 di saat kenyataan hari ini sedang menderita akibat pandemi covid-19?” ungkapnya.

Seperti diketahui, Charta Politika Indonesia sebelumnya mengeluarkan survei nasional tentang Evaluasi Kebijakan dan Peta Politik Masa Pandemi yang dilaksanakan pada 12-20 Juli 2021.

Salah satu di antara hasil survei itu terkait elektabilitas tokoh-tokoh yang berpeluang maju pada Pilpres 2024.

Dalam survei tersebut, nama Puan Maharani tidak masuk dalam 10 besar simulasi elektabilitas dengan banyak nama tokoh politik. Puan hanya menduduki peringkat 17 dari 36 nama dengan suara 0,7 persen. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co