GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang memberikan pendapat terkait penunjukkan mantan narapidana kasus korupsi Izedrik Emir Moeis sebagai salah satu komisaris di PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).
Seperti diketahui, PT PIM adalah anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) yang merupakan perusahaan BUMN.
Menurut Ngorang, pelantikan Emir Moeis sebagai komisaris PT PIM adalah tindakan politis.
“Politik itu kadang-kadang memang tak bermoral,” ujarnya kepada GenPI.co, Rabu (11/8).
Ngorang mengatakan bahwa kalimat tersebut memang merupakan adagium lama dari filsuf Niccolo Machiavelli.
Namun, pepatah tersebut masih relevan dalam beberapa kasus di dunia politik.
“Emir Moeis itu kader PDIP dan PDIP itu partai penguasa saat ini. Logis saja jika peristiwa macam itu terjadi,” katanya.
Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu menilai bahwa partai penguasa tentu memiliki kewenangan lebih untuk menentukan apa yang terjadi di dalam pemerintahan.
“Partai penguasa itu bisa menunjuk siapa saja untuk jadi komisaris di perusahaan yang juga milik negara,” ungkapnya.
Ngorang memaparkan bahwa hal semacam itu akan terjadi dengan memperhatikan celah dari peraturan yang berlaku.
“Jika tak melanggar peraturan yang berlaku, suatu hal akan dianggap sah-sah saja,” tukasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News