Nah Lho, PDIP Saja Nggak Percaya Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen

07 Agustus 2021 10:10

GenPI.co - PDIP tidak sepakat dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen yang disebut pemerintah sebagai langkah perbaikan.

Anggota DPR RI fraksi PDIP, Darmadi Durianto menganggap, perbaikan ekonomi yang hanya dilihat dari besaran growth di kuartal II itu hanya sekedar klaim pemerintah.

Karena dia melihat pertumbuhan tersebut tidak selaras dengan kondisi riil di lapangan saat ini.

BACA JUGA:  Pakar Hukum Top Bongkar Simpatisan Novel Baswedan di Ombudsman

Bahkan menurutnya, pengumuman pertumbuhan ekonomi tersebut bisa membuat publik bertanya-tanya. Karena fakta dan kondisi di lapangan jauh berbeda dengan apa yang diklaim pemerintah dalam hal ini tim ekonomi Jokowi.

"Angkanya benar tapi bisa membuat masyarakat bertanya-tanya mengenai kebenaran tersebut karena masyarakat membandingkannya dengan situasi saat ini," ujar Darmadi dalam keterangan tertulis, Jumat (6/8).

BACA JUGA:  Loyalis Prabowo Bilang Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Cuma Ilusi

Darmadi sepakat jika pertumbuhan ekonomi keuartal II-2021 mengalami lonjakan yang tinggi. Karena dia melihat perbandingan dari pertumbuhan ekonomi yang timbuh hingga 7,07 persen adalah kuartal II-2020, yang justru terkontraksi hingga minus (-) 5,32 persen.

"Menurut saya ini capaian yang lumayan 7,07 persen year on year (yoy). Jika dibandingkan dengan kuartal II-2020 pasti naik banyak karena 2020 lagi kontraksi di kuartal yang pertumbuhan ekonominya mati -5.32 persen," katanya.

BACA JUGA:  PDIP Kalau Mau Jadi Oposisi, Tarik Menteri Sekalian

Karena itu, Darmadi mengingatkan agar sektor usaha mencermati secara jernih di balik klaim pemerintah soal pertumbuhan ekonomi yang tumbuh 7 persen.

Menurutnya ini penting agar sektor usaha tidak terjebak pada fatamorgana pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020.

"Perusahaan harus hati-hati menyusun business plan. Jangan merasa pertumbuhan ekonomi 7 persen itu membuat pelaku usaha membuat asumsi yang ambisius," tegasnya.

Darmadi menyadari bahwa angka pertumbuhan ekonomi tersebut sebagai langkah Pemerintah membangkitkan optimisme publik.

Hanya saja, kata dia, jika niat tersebut tidak dibarengi pencerahan yang memadai justru akan blunder nantinya.

Yang jelas, lanjut Darmadi, pertumbuhan ekonomi tersebut bertolak belakang dengan nalar publik yang tengah mengalami kesulitan ekonomi saat ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co