GenPI.co - Novel Baswedan masih punya taring meski sudah nonaktif sebagai penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia pun berani menyindiri Ketua KPK Firli Bahuri.
Menurut Novel pimpinan lembaga antirasuah tidak punya niat untuk memperjuangkan pegawai setelah mengajukan surat keberatan terhadap Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP) Ombudsman RI.
"Saya melihatnya makin jauh dan suatu perkataan yang tidak ada faktanya sama sekali," kata Novel dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat (6/8).
"Dari hasil pemeriksaan Ombudsman menggambarkan dengan terang benderang bahwa banyak permasalahan yang terjadi, ada permasalahan serius soal integritas, masalah manipulasi tentu aib yang besar sekali," sambungnya.
Namun, Novel menyebut pimpinan KPK tidak mempermasalahkan integritas seperti yang ditunjukkan dalam temuan Ombudsman.
"saya melihatnya kok pimpinan KPM malah seperti menghindar saja," ungkapnya.
Novel pun meminta agar pimpinan KPK mengingat bahwa KPK bukanlah lembaga miliknya pribadi.
"Saya berharap kita semua mesti memahami bahwa lembaga antikorupsi, KPK, itu bukan miliknya Pak Firli dan kawan-kawannya itu melainkan milik negara," jelasnya.
Saat masalah integritas tidak dijadikan prioritas dan kejujuran diabaikan, menurut Novel, maka ada masalah yang tidak bisa dianggap sepele.
"Semoga ke depan kita bisa mengetahui dengan lebih jelas siapa dibalik orang-orang yang punya kepentingan ini semua," kata Novel Baswedan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News