GenPI.co - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra menanggapi tuduhan Arteria Dahlan kepada Demokrat terkait kritik pengecatan pesawat kepresidenan.
“Arteria ini mengidap sindrom lupa dengan UU MD3. Mimpi kali dia kalau DPR RI itu, termasuk Partai Demokrat ketika itu sudah membahas dan menyetujui pengecatan pesawat kepresidenan,” katanya dalam keterangannya, Rabu (4/8).
Herzaky mengatakan nomenklatur pengecatan pesawat itu merupakan satuan tiga, dan berdasarkan UU MD3 DPR tidak bisa mengecek sampai ke satuan tiga.
“Selaku anggota dewan yang terhormat, seharusnya Arteria sangat paham dengan UU MD3 yang layaknya buku panduan dasar anggota Dewan,” kata Herzaky.
“Belagak bahas-bahas prosedur administrasi hukum, tapi ternyata UU MD3 saja tidak paham, lalu sebar hoax Demokrat sudah menyetujui anggaran pengecatan pesawat itu,” imbuhnya.
Politikus Partai Demokrat itu juga meminta Arteria untuk membaca UU No.2 Tahun 2020 tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan pandemic covid-19.
Dalam undang-undang tersebut, pemerintah itu bisa melakukan realokasi dan refokus anggaran negara untuk dipindahkan ke penanganan pandemi covid-19, termasuk anggaran buat cat pesawat bisa dialihkan ke anggaran untuk penanganan pandemi.
“Jadi, entah memang tidak paham, atau mau berbohong, ketahuan Arteria dan teman-temannya itu tidak benar kalau berdalih. Ini sudah dianggarkan sejak tahun 2019, lalu sah-sah saja digunakan anggarannya,” paparnya.
“Terakhir, pengecatan pesawat ini momentumnya sangat tidak tepat. Negara ini masih sekarat akibat penanganan covid-19 yang seakan tidak terarah dan tidak ada peta jalan yang terukur,” imbuh Herzaky.
Herzaky juga menyinggung soal anggaran untuk penanganan covid-19 masih banyak berhutang.
Selain itu, kekurangan oksigen masih terus terjadi, obat langka, vaksin kosong dimana-mana, dan masih banyak insentif tenaga kesehatan yang belum dibayarkan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News