GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan komentar terkait pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang mengungkapkan dalang di balik aksi “Jokowi End Game”.
Mahfud mengatakan bahwa pelaku penyebar seruan tersebut berasal dari kelompok “tidak murni” yang iseng dan selalu menyalahkan keputusan pemerintah.
Menurut Rocky, sang pelaku tahu bahwa istana tak bekerja dengan serius, sehingga mereka melakukan aksi tersebut.
“Hal yang dramatis adalah Mahfud tiba-tiba konferensi pers, jadi seolah-olah ada kegemparan. Orang iseng untuk apa dirapati serius,” ujarnya dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (28/7).
Rocky mengatakan bahwa kegemparan itu membuat publik menilai istana tak memiliki pola untuk menghadapi tekanan publik.
“Istana hanya reaktif saja dan Mahfud tidak serius,” katanya.
Akademisi itu menilai bahwa kejadian tersebut merupakan bukti kemampuan untuk berbelas kasih tidak terlatih lagi.
Pasalnya, kejadian itu sudah menciptakan keributan di media sosial, bahkan ada beberapa akun yang menyebarkan identitas diri terduga pelaku.
“Setiap kali ada kepanikan lalu menuding emak-emak ikut turun ke jalan, padahal emak-emak itu lagi sibuk jualan saja,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rocky memaparkan bahwa istana tak mampu lagi menilai keadaan akibat terlalu lama menyewa buzzer.
“Masak demo dari Glodok ke istana? Bilangnya akan ada penyerangan ke pusat-pusat perekonomian,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News