GenPI.co - Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto akhirnya blak-blakan mengakui ada kelompok yang memiliki kepentingan untuk memprovokasi rakyat agar berdemonstrasi di tengah situasi pandemi covid-19.
Hal tersebut merespons poster seruan aksi bertajuk Jokowi End Game yang masif beredar di media sosial.
Menurut Wawan Hari Purwanto, bahwa unjuk rasa memang dilindungi konstitusi, namun sangat berbahaya jika dilakukan di tengah situasi saat ini.
"Aksi demonstrasi di masa pandemi covid-19 sangat berbahaya dan tidak mencerminkan jiwa patriotis karena negara dan seluruh elemen bangsa saat ini sedang berperang melawan penyebaran virus corona," jelas Wawan Hari Purwanto dalam keterangannya, Minggu (25/7).
Apalagi Wawan Hari Purwanto mengungkapkan, aksi di tengah situasi saat ini yang juga berdasarkan penjelasan pakar dan kaidah sains, berbahaya dan cenderung memunculkan klaster baru.
"Demonstrasi selalu menghadirkan banyak orang dan cenderung mengabaikan protokol kesehatan di tengah ancaman pandemi covid-19. Cukup banyak orang yang terlihat sehat, padahal di dalam tubuhnya terdapat virus dan bisa menularkan ke orang lain," beber Wawan Hari Purwanto.
"Siapa saja yang berencana untuk melakukan aksi demonstrasi, lebih baik menyampaikan aspirasi dengan cara lain, baik secara tertulis ataupun langsung, terlebih disampaikan dengan konsep, naskah akademik dan lain sebagainya," sambungnya.
Wawan Hari Purwanto juga menyinggung terkait adanya kelompok yang tetap berupaya memprovokasi masyarakat.
Kelompok ini, menurut Wawan Hari Purwanto, kerap memanfaatkan aksi demonstrasi untuk memprovokasi, memperkeruh situasi, bahkan menuntut agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur.
"BIN terus mendeteksi dan berkoordinasi melalui forum Kominda maupun Forkominda terkait dinamika penanganan Covid-19, termasuk mengantisipasi adanya kelompok kepentingan yang memprovokasi rakyat," ujar Wawan Hari Purwanto.
"Masyarakat diimbau untuk tidak berdemonstrasi di masa pandemi karena rentan digunakan provokator untuk memperkeruh situasi, membangun ketidakpercayaan kepada pemerintah, bahkan menuntut Presiden Jokowi untuk mundur," lanjutnya.
Oleh sebab itu, Wawan Hari Purwanto mengimbau agar masyarakat waspada terhadap narasi provokatif di media sosial.
"Masyarakat diimbau untuk mewaspadai narasi provokatif di media sosial dan menolak demonstrasi di masa pandemi Covid-19," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News