GenPI.co - Presiden Indonesia Leaders Club (ILC) Haikal Hassan kembali menuai sorotan tajam usai dukungannya untuk melengserkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari jabatannya.
Ia bahkan mengatakan bahwa dirinya merupakan oposisi terhadap pemerintah hingga akhir hidupnya.
Direktur Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S. Kamri lantas angkat suara terkait ucapan Haikal Hassan tersebut.
Menurut dia, penyataan Haikal Hassal sangat tidak pantas dan bisa menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"Menjadi oposisi itu sah-sah saja. Namun, bila menimbulkan kegaduhan kepada masyarakat itu bahaya. Dia ini sudah mengarah ke sana," ucap Rudi kepada GenPI.co, Sabtu (24/7).
Rudi menjelaskan berbeda pendapat dengan pemerintah ialah hal yang wajar untuk disuarakan.
Akan tetapi, kata dia, keadaan tersebut jangan dimanfaatkan untuk memecah bangsa.
"Menjadi opisisi itu berarti membawa konten yang mengedukasi tentang pandangan lain dari pemerintah. Namun, bukan untuk menimbulkan kegaduhan di masyarakat," jelasnya.
Oleh karena itu, Rudi menyebut ucapan Haikal terkait oposisi dan keinginannya mendukung gerakan presiden mundur bisa menimbulkan keresahan di masyarakat.
Dengan demikian, kata dia, masyarakat harus memiliki pandangan luas terkait oposisi, sehingga tidak menimbulkan perpecahan.
"Saya yakin jika ucapan Haikal Hassan ini tidak di dengar pemerintah, karena asal saja. Jadi, masyarakat juga harus waspada terkait ucapan yang tidak bertanggungjawab seperti ini," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News