GenPI.co - Anggota DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mendadak menyatakan bahwa pemerintah Joko Widodo (Jokowi) terlihat tidak berdaya dalam menghadapi pandemi virus corona (covid-19).
Pernyataan tersebut diungkapkan anak Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini dalam keterangan tertulisnya pada media.
"Pemerintah terlihat tidak berdaya menangani pandemi Covid-19 yang sudah memasuki tahun kedua. Kurangnya tabung oksigen, misalnya, menunjukkan antisipasi yang lemah dari pemerintah," jelas Ibas dikutip GenPI.co, Rabu (7/7).
Politikus Partai Demokrat ini juga mengaku heran dengan kelangkaan tabung oksigen yang terjadi saat ini.
Sebab, pemerintah menyumbangkan tabung oksigen ke negara lain beberapa waktu lalu.
"Bagaimana mungkin tabung oksigen disumbangkan ke negara lain, tapi saat rakyat sendiri membutuhkan, barangnya susah didapat," ungkap Ibas.
Menurut Ibas, bahwa kelangkaan tabung oksigen yang terjadi ini merupakan sebuah preseden buruk.
Menurutnya, hal ini memperlihatkan bahwa pemerintah seolah-olah kurang sigap menyiapkan kebutuhan untuk menjawab gejala-gejala yang muncul sebelumnya.
Ibas menilai, pemerintah seharusnya sudah bisa membaca potensi varian baru Covid-19 masuk ke Indonesia dan membuat langkah antisipasi.
"Kan ada varian baru di negara lain. Kita tahu, itu bukan tak mungkin masuk ke negara kita. lalu muncul kasus-kasus baru, kemudian angka yang kita khawatirkan juga terjadi, dan lain sebagainya," ujar Ibas.
"Itu semua gejala-gejala yang rasanya mudah dibaca dan terkait dengan kesiapan kita dalam menyediakan kebutuhan medis. Tidak ada yang mendadak. Karena pandemi kan sudah masuk tahun kedua, jadi harusnya bisa diantisipasi," sambungnya.
Oleh sebab itu, Ibas mengingatkan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) agar Indonesia jangan sampai menjadi failed nation atau negara gagal.
Merespons pernyataan Ibas, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno menyebut kritik Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu sejalan dengan harapan semua pihak di Indonesia.
"Yang disampaikan mengandung harapan positif, dan itu sesungguhnya harapan kita semua. Siapapun tidak ingin melihat kesulitan dan situasi darurat yang ada membuat negara menjadi negara gagal fiskal atau negara gagal total," jelas Hendrawan dalam keterangnnya, Rabu (7/7).
Bahkan, Hendrawan menyebutkan, pernyataan yang disampaikan oleh Ibas itu juga tepat waktu dan mencerminkan posisi politik Partai Demokrat dalam kontestasi politik.
Secara implisit, menurutnya, pernyataan Ibas seperti menunjukkan bahwa Demokrat memiliki resep-resep yang tepat dalam situasi darurat.
Oleh sebab itu, Hendrawan menyatakan bahwa pandangan-pandangan yang sifatnya mengingatkan seperti disampaikan Ibas harus dimaknai secara positif sebagai vitamin atau cambuk.
"Good is not enough when better is possible, itu pelajaran dasar para eksekutif jempolan," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News