GenPI.co - Pengamat menilai kritikan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini karena terinspirasi dari BEM UI dan Jokowi.
Akademisi ilmu pemerintahan Rochendi memberikan pandangannya terkait aksi protes Organisasi Greenpeace di depan Gedung Merah Putih KPK pada Senin (28/6) malam.
Greenpeace saat itu menembaki Gedung KPK dengan laser dari berbagai sisi. Salah satu tulisannya adalah “Berani Jujur Pecat”.
Menurut Rochendi, aksi tersebut kemungkinan besar mendapat stimulus dari kritik yang dilontarkan BEM UI lewat akun media sosial, Sabtu (26/6).
“Karena dorongan itu, LSM Greenpeace itu lalu tulis tulisan itu di Gedung KPK,” ujarnya kepada GenPI.co, Minggu (4/7).
Rochendi menilai bahwa aksi tersebut merupakan bentuk otokritik terhadap pemerintah.
“KPK juga bagian dari pemerintah, kan,” ungkapnya.
Pakar politik itu mengatakan bahwa apa yang dilakukan dan diucapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait KPK sangat bertolak belakang.
Pasalnya, Presiden Jokowi selalu menyatakan bahwa mantan walikota Solo itu sangat mendukung KPK.
“Namun, ketika KPK berusaha digembosi dari dalam, Jokowi seakan menikmati hal itu dan tidak bereaksi apa-apa,” katanya.
Rochendi memaparkan bahwa publik kemungkinan besar sudah tahu bahwa apa yang terjadi di KPK adalah kepura-puraan.
“Publik sudah tahu bahwa Firli Bahuri menjadi ketua KPK memang untuk menggembosi KPK dari dalam,” paparnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News