GenPI.co - Juru bicara presiden Fadjroel Rachman menjadi salah satu dari 33 nama calon Duta Besar Indonesia untuk luar negeri.
Politikus PKS Nasir Djamil menangapi kinerja Fadjroel yang berada di lingkaran Istana.
"Iya tentu saja publik bertanya apakah Fadjroel gagal mengemban sebagai juru bicara atau mendapatkan promosi mengurus negara di negara lain. Kan itu pertanyaan publik gitu,” ujar Nasil di Jakarta, Minggu (27/6).
Anggota Komisi II DPR itu berpendapat bisa saja Prsiden Joko Widodo (Jokowi) tidak nyamat melihat gelagat Fadjroel Rachman sebagau juru bicara.
Bila benar demikian, kata Nasir, dia akan terbebas dari tugas menjelaskan kepada publik soal kondisi ekonomi yang terpuruk dampak pandemi covid-19.
"Beruntunglah Fadjroel dipromosikan menjadi duta besar,” katanya.
Nasir Djamil menambahkan, bisa saja Jokowi angkat handuk dengan Fadjroel.
"Presiden memahami dan memberikan ruang agar bisa berwisata politik. Fadjroel nggak cocok di jubir, tapi komisaris," pungkasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News